XATU1-karakteristik ternak unggas
Karakteristik Umum Ternak Unggas
Ternak unggas adalah kelompok hewan bertulang belakang dari kelas Aves (burung) yang dipelihara untuk dimanfaatkan daging, telur, atau bulunya, seperti ayam, itik, puyuh, dan angsa. Secara umum, unggas memiliki karakteristik khas sebagai berikut:
| Karakteristik | Penjelasan | Signifikansi dalam Budidaya |
| Berdarah Panas (Homoioterm) | Unggas mampu mempertahankan suhu tubuhnya relatif konstan, terlepas dari suhu lingkungan luar. | Membutuhkan manajemen suhu kandang yang tepat (terutama pada fase brooding anak ayam) untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan optimal. |
| Tubuh Ditutupi Bulu | Bulu berfungsi sebagai pelindung, isolator panas, dan membantu dalam terbang (meskipun beberapa unggas ternak tidak bisa terbang). | Kualitas bulu menjadi indikator kesehatan dan perlu diperhatikan saat penanganan. Proses molting (pergantian bulu) juga memengaruhi produksi telur. |
| Memiliki Paruh | Organ mulut tanpa gigi yang terbuat dari zat tanduk, digunakan untuk mengambil dan memecah makanan. | Membutuhkan pakan dalam bentuk yang sesuai (butiran, tepung, atau pelet) agar mudah dicerna. |
| Bereproduksi dengan Bertelur (Ovipar) | Perkembangbiakan dengan mengeluarkan telur yang kemudian dierami hingga menetas. | Telur adalah produk utama unggas petelur dan merupakan fokus utama dalam manajemen produksi. |
| Memiliki Kaki dan Sayap | Berdiri dengan dua kaki. Kaki pada unggas air memiliki selaput, sementara unggas darat tidak. Sayap berfungsi untuk terbang, meskipun pada ternak budidaya (seperti ayam pedaging) fungsi terbangnya sangat terbatas. | Kaki yang kuat dan lincah menjadi indikator kesehatan unggas. Perilaku alami seperti mengais tanah dan bertengger juga penting diperhatikan dalam desain kandang. |
| Pertumbuhan Cepat | Terutama unggas tipe pedaging (broiler) memiliki potensi genetik untuk mencapai bobot panen dalam waktu singkat. | Memungkinkan siklus panen yang cepat, sehingga perlu manajemen pakan dan kesehatan yang intensif serta konversi pakan yang efisien. |
| Memiliki Pundi-Pundi Udara | Berfungsi sebagai kantong udara tambahan yang membantu pernapasan, terutama saat terbang, dan sebagai pengatur suhu tubuh. | Berkaitan dengan risiko penyakit pernapasan yang rentan menyerang unggas. |
Contoh Nyata di Lingkungan SMK N 1 Kedawung Sragen Jurusan Agribisnis Ternak Unggas
Jurusan Agribisnis Ternak Unggas (ATU) di SMK N 1 Kedawung Sragen fokus pada keahlian budidaya dan pengelolaan usaha ternak unggas pedaging dan petelur. Oleh karena itu, penerapan dan pengamatan karakteristik unggas akan terlihat jelas pada Unit Produksi/Pembelajaran yang dimiliki sekolah.
1. Ayam Ras Pedaging (Broiler)
Fokus Utama: Pertumbuhan cepat dan efisiensi pakan.
| Karakteristik Terapan | Contoh di Unit Pembelajaran ATU |
| Pertumbuhan Pesat | Siswa mengamati pencapaian bobot panen (sekitar 1,8-2,5 kg) hanya dalam waktu 30-40 hari. Mereka belajar menghitung Average Daily Gain (ADG). |
| Lincah dan Nafsu Makan Baik (Saat Sehat) | Pengamatan rutin kondisi ayam. Jika ayam tidak lincah atau nafsu makan menurun drastis, ini menjadi indikasi awal serangan penyakit (seperti Gumboro atau Koksidiosis), yang harus segera ditangani oleh siswa. |
| Sensitivitas terhadap Suhu (Berdarah Panas) | Siswa mempraktikkan manajemen kandang brooding (pemanasan) menggunakan lampu atau pemanas pada fase starter (DOC) untuk menjaga suhu sesuai kebutuhan, yang merupakan aplikasi langsung dari karakteristik berdarah panas. |
contoh ayam pedaging (broiler)
2. Ayam Ras Petelur (Layer)
Fokus Utama: Produksi telur yang tinggi dan stabil.
| Karakteristik Terapan | Contoh di Unit Pembelajaran ATU |
| Bereproduksi dengan Bertelur (Ovipar) | Siswa mengelola manajemen pencahayaan di kandang baterai. Penerangan yang diatur adalah stimulus untuk memicu dan mempertahankan produksi telur yang optimal (mencapai peak production sekitar 90%). |
| Tipe Badan Ringan | Ayam petelur yang dipelihara di kandang baterai memiliki bentuk tubuh ramping, mencerminkan karakteristik tipe ringan, yang memprioritaskan energi untuk produksi telur daripada pembentukan daging. |
| Kanibalisme Tinggi | Siswa melakukan debeaking (pemotongan paruh) pada waktu tertentu untuk mengurangi risiko saling patuk yang dapat melukai ayam lain atau menyebabkan kanibalisme. Ini adalah respons manajemen terhadap perilaku sosial unggas petelur. |
contoh ayam petelur (layer)
3. Aspek Manajemen Keseluruhan
| Karakteristik Unggas | Penerapan Manajemen di ATU |
| Rentan terhadap Penyakit | Siswa melaksanakan program vaksinasi (misalnya ND, Gumboro) dan menjaga biosekuriti (sanitasi kandang, pembatasan lalu lintas) secara ketat untuk melindungi ternak yang memiliki daya tahan tubuh yang relatif lemah. |
| Perilaku Mengais dan Mandi Debu | Walaupun banyak dipelihara secara intensif, siswa memahami bahwa penyediaan alas lantai (litter) yang baik penting untuk menjaga kaki dan memfasilitasi insting alami unggas. |
Secara ringkas, Jurusan Agribisnis Ternak Unggas di SMK N 1 Kedawung Sragen menggunakan pemahaman mendalam tentang karakteristik biologis dan perilaku unggas sebagai dasar untuk menerapkan teknik budidaya yang profesional, efisien, dan komersial, baik untuk tujuan pedaging maupun petelur.
Video tentang SMKN 1 Kedawung Sragen - YouTube menunjukkan lingkungan sekolah yang fokus pada pertanian dan peternakan, yang relevan dengan jurusan Agribisnis Ternak Unggas.
stecu stecu stecu stelan cuek aduhayyyyyyyyyyyyyyyy
BalasHapuswaww keren banget mampir balik dongg 😘
BalasHapussangattttt ✌✌✌💋💋🤞
BalasHapussangat kerennnnnnn
BalasHapus